JAKARTA-PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) atau Latinusa menilai, ketidakpastian kondisi perekonomian sejak awal 2020 telah menekan industri tinplate nasional.
Kondisi ini membuatperseroan memproyeksikan dana belanja modal (capex) sebesar USD4,8 juta hanya mampu terealisasi kurang dari 25 persen hingga akhir tahun ini.
Menurut Direktur Utama NIKL, Jetrinaldi, meski di sepanjang Semester I-2020 industri tinplate mengalami pelemahan akibat kondisi pandemi Covid-19.
Namun perseroan mampu bertahan dengan laba bersih di paruh pertama tahun ini senilai USS290 ribu dan laba komprehensif tahun berjalan sebesar USD308 ribu.
“Tetapi, kondisi industri tinplate di awal semester kedua tahun ini sudah sedikit membaik. Trennya sudah mulai ada recovery. Namun, capex kami untuk tahun ini yang sebesar USD4,8 juta diperkirakan realisasinya di bawah 25 persen dan semester pertama pun realisasinya kecil sekali,” kata Jetrinaldi saat Public Expose NIKL di Jakarta, Kamis (6/8).
Dia berharap, pola recovery ekonomi di awal Semester II-2020 bisa berlanjut hingga akhir tahun ini, sehingga kinerja keuangan NIKL bisa lebih baik dibanding pada enam bulan pertama di 2020.
Komentari tentang post ini