SURABAYA – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengatakan perdagangan aset kripto saat ini menjadi salah satu pilihan perdagangan yang diminati masyarakat.
Hal tersebut dibuktikan dengan jumlah pelanggan aset kripto di Indonesia yang mencapai 21,27 juta pelanggan sejak Februari 2021—September 2024.
“Nilai transaksi Aset Kripto pada Januari—September 2024 menembus Rp426,69 triliun,” ujar Kepala Bappebti Kemendag, Kasan usai diskusi kelompok terpumpun (focus group discussion/FGD) bertema “Penguatan Perdagangan Aset Kripto dan Perlindungan Masyarakat” di Surabaya akhir pekan lalu.
Menurut Kasan, angka ini naik 351,97 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yaitu sebesar Rp94,41 triliun.
Lebih lanjut, Kasan menerangkan, penerimaan negara dari pajak perdagangan aset kripto membukukan Rp914,2 miliar sejak 2022 hingga September 2024.
Capaian tersebut didapatkan berkat kolaborasi seluruh pemangku kepentingan aset kripto.
Untuk itu, Bappebti mengapresiasi semua pihak yang berperan aktif dalam industri ini, termasuk komunitas aset kripto, akademisi, serta media.
Komentari tentang post ini