Oleh: Petrus Selestinus
Sikap bermurah hati Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerima Novel Baswedan (Novel) dkk. yang gagal menjadi ASN pada KPK, karena tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) patut diwaspadai.
Hal ini harus dibaca sebagai bagian dari upaya Novel Cs menjadikan Bareskrim sebagai terminal transit agar kelak bisa kembali menjadi ASN pada KPK atau Penyidik bahkan Pimpinan KPK agar bisa memukul balik lawan politik.
Keinginan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, merekrut Novel Cs menjadi ASN, bisa saja tidak memberi solusi bagi penciptaan ASN yang berwawasan kebangsaan di Bareskrim Polri.
Selain Novel Cs sudah tidak lolos TWK, juga karena Novel Cs sudah terbentuk karakter “pembangkang” yang selama ini terus melakukan pembangkangan terhadap Pimpinan KPK secara terbuka ke pers.
Dengan karakter pembangkang seperti itu, maka Bareskrim Polri bukanlah habitat yang cocok bagi Novel Cs, karena manajemen di Kepolisian bersifat hirarki (garis komando).
Dan jika Novel Cs menerima tawaran Kapolri, maka ini adalah strategi perjuangan politik yang mesti diwaspadai.
Komentari tentang post ini