JAKARTA) – Emiten produsen minyak sawit mentah atau CPO (Crude Palm Oil) PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS) mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp314,26 miliar (Rp13,20 per saham) pada semester I 2025, melesat 1.323% jika dibandingkan Rp22,09 miliar (Rp0,93 per saham) pada periode sama 2024.
Lonjakan laba NSSS tersebut, menurut laporan keuangan per Juni 2025 yang diumumkan Jumat, 29 Agustus 2025 didukung oleh penjualan bersih yang melambung 66,19% menjadi Rp936,62 miliar pada semester I 2025 dari Rp569,56 miliar pada periode yang sama tahun 2024.
Penjualan NSSS semester I 2025 didominasi produk crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah ke pihak ketiga yakni sebesar Rp807,54 miliar, atau sekitar 85,31% dari total penjualan Perseroan enam bulan I 2025. Adapun produk produk palm kernel menyumbang penjualan sebesar Rp139,07 miliar.
Seiring penjualan, beban pokok penjualan NSSS naik sebesar 3,04% menjadi Rp439,74 miliar pada semester I 2025, dari Rp426,74 miliar pada semester I 2023. Namun, laba kotor NSSS melonjak 254,77% menjadi Rp506,86 miliar pada semester I 2025 dibanding Rp142,82 miliar pada periode sama tahun 2024.
Setelah dikurangi beban usaha, emiten produsen minyak sawit mentah atau CPO beraset Rp3,88 triliun per Juni 2025 itu membukukan laba usaha sebesar Rp459,96 miliar pada semester I 2025. Pencapaian ini, meroket 250,75 jika dibandingkan Rp117,71 miliar pada semester I 2024.















