JAKARTA- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan, kinerja industri pengelolaan reksa dana pada tahun ini tercatat menurun, meski pun beberapa indikator pasar modal mengalami peningkatan kinerja.
“Meskipun beberapa indikator pasar modal menunjukkan peningkatan kinerja secara umum, namun kinerja reksa dana masih mengalami sedikit penurunan,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi di Jakarta, Rabu (10/8).
Dia menyebutkan, sampai 5 Agustus 2022, total NAB reksa dana mengalami penurunan sebesar 5,05 persen dari Rp578,44 triliun per 30 Desember 2021 menjadi Rp549,23 triliun.
Bahkan, total Asset Under Management (AUM) industri pengelolaan investasi (termasuk KIK EBA-SP dan dana Tapera) menurun 0,98 persen menjadi Rp842,41 triliun.
“Berbicara mengenai stabilitas kinerja pasar modal Indonesia, sepanjang 2022, kinerja pasar modal masih mencatatkan pertumbuhan positif dan cukup menggembirakan,” ujar Inarno.
Pada Kuartal II-2022, pertumbuhan IHSG maupun nilai kapitalisasi pasar menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah, yakni IHSG di level 7.276 pada 21 April 2022 dan nilai kapitalisasi pasar Rp9.555 triliun pada 28 April 2022.
Komentari tentang post ini