JAKARTA-Seiring pertumbuhan ekonomi di tahun depan yang diprediksi bakal membaik, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan pertumbuhan kredit 2016 bakal mencapai 14,1 persen. Angka ini termasuk tinggi mengingat pencapaian pengucuran kredit tahun ini sangatlah kecil.
Berdasarkan data OJK per November 2015, pertumbuhan kredit sebesar 9,8 persen year on year. Dengan komposisi, kredit rupiah 11 persen (yoy) dan kredit valuta asing sebanyak 4,2 persen (yoy). Sedang pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) hanya mencapai 7,7 persen (yoy). “Tapi di 2016 nanti, bakal ada perbaikan ekonomi dan kami juga banyak antisipasi ke depannya. Sehingga kami targetkan kredit bisa tumbuh 14,1 persen dan DPK sebesar 12,7 persen,” ujar Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman Hadad, di Jakarta, Rabu (30/12).
Menurut dia, optimisme OJK itu berdasarkan kondisi ketahanan industri perbankan dan juga industri keuangan non bank (IKNB) secara umum masih memadai. Karena risiko likuiditas, kredit, dan pasar di lembaga jasa keuangan (LJK) masih terjaga, juga ditopang oleh permodalan yang cukup tinggi.
Komentari tentang post ini