JAKARTA – Lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku siap mengalokasikan banyak waktu untuk mengawasi pasar modal Indonesia agar dapat berkembang seiring perkembangan bursa global.
“Industri yang bagus tetapi tidak terawasi juga tidak baik, ini menjadi tantangan bagaimana pengawasannya,” kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman Hadad di Jakarta,Jumat,28/2012.
Oleh karena itu, lanjut mantan Deputy Gubernur Bank Indonesia ini, infrastruktur domestik menjadi satu dari tiga tantangan yang dihadapi pasar modal Indonesia saat berintregasi di ASEAN pada 2015.
“Indonesia harus membangun infrastruktur pasar modal domestik yang kuat agar siap menghadapi persaingan yang ketat dengan negara lain,” terangnya.
Menurut Muliaman, tuntutan membangun infrastruktur yang kuat di bursa modal juga menjadi prioritas OJK.
Karena investor menuntut kesiapan infrastruktur dalam menghadapi persaingan ketat dengan negara lain.
Lebih jauh kata Muliaman, tantangan lain adalah membangun kapasitas lembaga.
Dalam kaitan itu, perlu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di pasar modal Indonesia.
“Saat ini tingkat perpindahan SDM di perusahaan terkait pasar modal sangat tinggi, ini tugas SRO untuk membangun semacam `talent pool`, sehingga SDM kita berkualitas dan turut andil dalam kemajuan pasar modal Indonesia,” kata dia.
Tantangan ketiga menyangkut perlunya implementasi regulasi dan pengawasan di industri pasar modal Indonesia yang lebih baik serta berkesinambungan.