Selain itu, secara nasional Securities Crowdfunding (SCF) yang menjadi salah satu alternatif pendanaan sebelum IPO, telah dilakukan oleh 17 penyelenggara yang mendapatkan izin dari OJK.
Terdapat juga sebanyak 570 penerbit, 158.000 pemodal, dan total dana yang diperoleh dari SCF menembus Rp1,14 triliun.
Lalu hingga 30 Juli 2024, jumlah investor di pasar modal juga naik 9,50 persen atau mencapai 13,32 juta dibanding akhir tahun 2023.
“Melihat pasar modal dan indikator tersebut, memberikan gambaran bahwa pasar modal Indonesia masih menjadi sarana penghimpunan dana yang kredible, mendukung, dan mengakselerasi pertumbuhan bisnis,” ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menambahkan, per 8 Agustus 2024, terdapat 34 perusahaan tercatat baru di BEI, dan total sebanyak 936 perusahaan yang sudah melantai di bursa.
Perusahaan-perusahan tersebut kata Iman, bukan tiba-tiba punya modal besar, mereka juga memulai dari perusahaan kecil.
“Tantangan terbesar UMKM adalah memang dari sisi pendanaan untuk ekspansi bisnis. Tetapi, terdapat opsi pendanaan bagi perusahaan untuk melengkapi permodalannya saat ini. Salah satunya melalui pasar modal,” katanya.
Sejak 2019, BEI membuat papan perdagangan khusus bagi perusahaan aset kecil dan menengah yakni, Papan Akselerasi yang hingga saat ini terdapat 44 perusahaan, dan satu perusahaan promosi ke Papan Pengembangan pada November 2023.