Peno menyebut dari total 1.500 lebih UMKM se-Kabupaten Bekasi, pelaku usaha di sektor kuliner dan kerajinan tangan menjadi sektor usaha yang tidak terlalu terdampak pandemi COVID-19.
“Mereka masih terus eksis dan memasarkan produknya. Yang cukup menggembirakan ada beberapa pelaku usaha UMKM yang mampu mengekspor produk handycraft dan sepatu hingga ke Jerman,” ucapnya.
Pelaku UMKM Kabupaten Bekasi Abdullah (36) mengatakan usahanya masih tetap bertahan di masa pandemi COVID-19 karena memanfaatkan program e-smart yang digagas pemerintah daerah sebelumnya sebagai upaya transfer pengetahuan dalam pemanfaatan teknologi digital.
“Ilmu yang saya dapat dari pelatihan Dinas Perindustrian Kabupaten Bekasi jauh hari sebelum pandemi ini terjadi sudah saya terapkan dan Alhamdulillah hasilnya positif. Buktinya saya masih dibanjiri orderan pelanggan sampai detik ini,” katanya.
Komentari tentang post ini