Menperin berharap, agar proses pembangunan pabrik PT CAPS dapat berjalan lancar. Sebab, dengan beroperasinya PT CAPS, Indonesia akan mampu melakukan substitusi impor carbon black sebesar 90.000 ton per tahun dengan nilai Rp1,5 triliun per tahun.
“Memang saat ini kami sedang mendorong industri yang menghasilkan substitusi impor, seperti yang dilakukan oleh Cabot. Selain itu, kami memacu industri yang berorientasi ekspor,” tegasnya.
Agus juga mengimbau agar proyek ini mengutamakan pada penggunaan komponen dan tenaga kerja lokal.
Senior Vice President sekaligus President of Reinforcement Materials Cabot Corporation, Bart Kalkstein mengatakan, pihaknya berinvestasi sebesar USD100 juta untuk meningkatkan kapasitas produksi black carbon.
“Sebagai produsen carbon black terbesar di dunia, kami memiliki posisi khusus untuk memperluas langkah kami secara global untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen di seluruh wilayah di dunia,” ungkapnya.
Bart menambahkan, perluasan fasilitas produksi di Cilegon ini merupakan bagian proyek peningkatan kapasitas dan debottlenecking global yang telah diumumkan pada Mei 2018. Peningkatan kapasitas ini memungkinkan Cabot untuk mendukung pertumbuhan industri ban dan karet, serta karbon khusus di seluruh dunia.
Cabot telah mencatatkan perkembangan yang signifikan dalam mencapai tujuan peningkatan kapasitas produksi carbon black secara global sebesar 300 ribu metrik ton, dan akan mencapai target setelah proses commissioning dari fasilitas produksi baru ini.
Komentari tentang post ini