JAKARTA-Pemerintah didesak segera mengambil langkah tegas membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Alasannya, teramat mahal harganya bila Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila harus dirongrong dan digantikan dengan sistem khilafah yang selama ini didengung-dengungkan oleh HTI, ormas asal Timur Tengah. “Cucuran keringat, air mata, darah dan nyawa menjadi taruhan saat para ulama dan pahlawan kita memperjuangkan dan melahirkan Indonesia,” kata tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) Gus Yusuf Cokro Santri dalam siaran persnya di Jakarta, Sabtu (8/7/2017).
Guru Besar Pagar Nusa Sapu Jagad itu menambahkan para ulama dan pendiri bangsa sudah susah payah merajut kebhinekaan, suku, bangsa, dan agama, tanpa harus berpecah belah. Karena Indonesia adalah negara darussalam (damai) yang merangkul semua lapisan, baik agama, suku, etnis dan budaya. Oleh karena itu Indonesia harus guyup rukun, gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo, baldathun toyibabthun warobbun ghofur berlandaskan Pancasila dan UUD 45. “Maka dari itu khilafah yang dibawa HTI haram hukumnya di Indonesia,” tegasnya.
Komentari tentang post ini