JAKARTA– Pakar IT Kecerdasan Buatan dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Dr Soegianto MSi mengaku telah melakukan kajian ilmiah terkait data hasil penghitungan suara yang ditampilkan dalam Sistem Rekapitulasi Suara (Sirekap)) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan menemukan fakta bahwa data tidak valid dan ceroboh.
Ia juga telah melakukan snapshoot untuk menangkap Json, yang merupakan jalur komunikasi antara web dan server Sirekap, serta menganalisa menggunakan robot.
“Saya mengambil 797.000 data sebagai bahan analisa dan saya menangkap 96 variabel, yang mana di situ saya tidak mengubah gambar menjadi teks dan sebagainya. Tapi saya mengambil data angka dari komunikasi antara server dengan web,” kata Soegianto, dalam Diskusi Publik Bertajuk “Sirekap dan Kejahatan Pemilu 2024 Sebuah Konspirasi Politik,” di Jakarta, Senin (18/3/2024).
Dari analisa awal terhadap data tersebut, Soegianto menemukan bahwa data antara suara sah dan pemilih yang mencoblos, tidak kompak atau tidak cocok.