SURABAYA-Provinsi Jawa Timur (Jatim) siap menjadi superkoridor Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, baik melalui penerapan teknologi informasi (TI) maupun regulasi barrier non tarrif. “Kemampuan untuk menjadi superkoridor ini terus kami asah, hal itu bisa dilihat dari perkembangan ekonomi Jatim yang mampu tumbuh 5,01% lebih cepat dari pertumbuhan ekonomi nasional 4,55%,” ujar Gubernur Jatim Soekarwo saat melakukan soft launching buku yang berjudul “Pintu Gerbang MEA 2015 Harus Dibuka”, pada tanggal 14 Maret di Hotel Mercure, Surabaya, Sabtu (14/3).
Ia mengatakan, MEA membuka koridor baru yang harus dipetik manfaatnya oleh Jatim sesuai dengan visi Pemprov. Jatim 2014-2019. Karenanya, tuntutan untuk menjadi superkoridor adalah tuntutan globalisasi. Selain menjadi basis perdagangan, industri, investasi, dan tenaga kerja ahli, Jatim juga harus membangun regulasi yang bisa memihak pada pelayanan publik
Dijelaskan, upaya-upaya yang dibuat dalam kesiapan menghadapi MEA 2015 diantaranya dengan membangun SMK Mini, membuat 9 kantor perwakilan dagang antar pulau. “Memperkuat Basis Ekonomi di dalam negri adalah bentuk nasionalisme baru di era perdagangan bebas seperti saat ini,” tegasnya.
Komentari tentang post ini