JAKARTA – Pemerintah diminta berani mengambil kebijakan drastis yang lebih menguntungkan pelaku usaha.
Salah satunya terkait kebijakan moneter dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI) harus distop untuk jangka waktu tertentu.
“Karena hanya akan menjadi beban semata. Hingga pada gilirannya, secara tidak langsung perbankan akan menyalurkan kredit,” kata anggota Komisi XI DPR Heri Gunawan kepada wartawan di Jakarta, Senin (14/2/2016).
Dengan penyaluran kredit, kata mantan Wakil Ketua Komisi VI DPR, maka diharapkan dapat terdistribusi secara tepat dan efektif untuk membangun sektor-sektor produktif dan padat karya.
Sehingga kinerja ekonomi bisa tumbuh dan berkembang.
“Asal tetap dalam rentang kendali, inflasi tidak perlu dikhawatirkan karena tumbuhnya daya beli rakyat,” tuturnya.
Sebagai contoh, lanjut Heri lagi, dengan ekonomi tumbuh, maka asumsi penghasilan bisa naik menjadi 50% dan harga-harga naik sekitar 10% masih dianggap relatif posisi nyaman.
“Yang terpenting adalah ekonomi (sektor riil) bisa jalan, tumbuh dan berkembang. Dan itu butuh stimulus dari sektor perbankan ketimbang dananya disimpan di SBI,” terang anggota Fraksi Partai Gerindra.
Komentari tentang post ini