JAKARTA-Badan Anggaran (Banggar) DPR menilai, pandemi Covid-19 akan menimbulkan potensi keringnya likuiditas perbankan dan membesarnya kebutuhan pembiayaan APBN yang ditopang oleh pinjaman internasional maupun global bond.
Ketua Banggar DPR, MH Said Abdullah mengatakan, dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global yang mengancam kondisi ekonomi dan stabilitas sistem keuangan nasional, pemerintah telah mengambil sejumlah langkah penanganan pandemi Covid-19, baik penanganan terkait kesehatan masyarakat maupun dampak ekonominya.
“Namun, melihat besarnya kebutuhan pembiayaan yang diperlukan, Badan Anggaran DPR memperkirakan skenario penganggaran yang direncanakan pemerintah tampaknya kurang mencukupi,” kata Said dalam siaran pers yang dilansir di Jakarta, Kamis (30/4).
Said menyebutkan, kurang mencukupinya upaya pemerintah dalam melakukan skenario anggaran tersebut didasari oleh ancaman terhadap keringnya likuiditas perbankan sebagai akibat menurunnya kegiatan ekonomi dan membesarnya kebutuhan pembiayaan APBN yang oleh pembiayaan utang melalui skema global bond dan pinjaman internasional.
Komentari tentang post ini