LONG BAGUN-Sebagai tentara, ada tiga “pusaka” yang harus terus dipegang di manapun bekerja. Ketika pusaka ini tidak boleh dilupakan, tidak boleh dilepaskan dan tidak boleh digunakan secara ceroboh.
Ketiga pusaka itu adalah Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan delapan Wajib Prajurit yang tidak boleh dilupakan ketika bertugas di manapun.
Pengabdian tanpa kenal lelah kepada negara, bangsa dan masyarakat adalah perwujudan dari ketiga “pusaka” ini.
Demikian inti penegasan Mayjen TNI Heri Wiranto kepada pasukan Kotis Long Bagun, Mahakam Ulu, Kalimantan Timur menandai berakhirnya kunjungan kerja perbatasan ke Sektor Barat.
Kotis Long Bagun merupakan komando taktis yang pendukung operasi bagi pos-pos penjagaan di perbatasan Indonesia – Malaysia.
Pernyataan tersebut ditegaskan oleh Heri Wiranto kepada pasukan Kotis yang berkekuatan 90 orang.
“Kalian hendaknya harus bekerjasama dengan masyarakat, menghormati mereka dan tidak membuat masalah bagi masyarakat. Jaga kehormatan bangsa dan negara karena pos penjagaan adalah wajah dari negara,” ujar Heri Wiranto.
Kunjungan ke perbatasan selama dua hari berawal dari Balikpapan menuju Long Bagun dengan menempuh jarak 148,2 NM atau 274,466 Km dalam waktu 1 jam 40 menit.
Selain Mayjen TNI Heri Wiranto, rombongan kunjungan terdiri Danrem 092 / Maharajalila Brigjen. TNI Suratno, Asintel Kol Inf. Nyamin, Aslog Kol. Inf. Yasa Susana, Waasops Letkol Inf. Teguh Wiratama dan dua alumnus Lemhannas PPSA XXI AM Putut Prabantoro – Ketua Pelaksana Gerakan Ekayastra Unmada (Semangat Satu Bangsa) serta DR Caturida Meiwanto Doktoralina yang Dosen Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta.
Setiba di Long Bagun, Heri Wiranto dan rombongan disambut oleh Ketua Adat Dayak Kenyah Balan Tingai, Sekda Kabupaten Long Bagus Stephanus Madang dan para tokoh masyarakat setempat.
Sambutan kehormatan kepada rombongan dilakukan dengan pengalungan perhiasan dan pemasangan gelang khas dayak.
Perjalanan Mayjen TNI Heri Wiranto dilanjutkan ke Pos Titik U 444 dengan rombongan terbatas dengan menempuh jarak 78,5 NM atau 145,382 km dalam waktu 55 menit.
Pos penjagaan ini hanya dapat dicapai dengan helikopter.
Rombongan mendarat di helipad yang terbuat dari bantalan kayu. Helipad ini terletak persis pada sisi jurang tak berjarak.
Keahlian Pilot
Keahlian dan kemampuan pilot ketika mendaratkan helikopter di titik U444 sangat dibutuhkan.
Kesalahan sekecil apapun dalam mendaratkan helikopter dapat mendatangkan bencana mengingat helipad berada di bibir jurang yang berada di ketinggian 2000 meter.
Komentari tentang post ini