JAKARTA-Rencana anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membentuk Panitia Khusus (Pansus) Freeport patut diapresiasi dengan baik dan didukung. Namun jika pembentukan Pansus hanya menjadikan Menteri ESDM Sudirman Said sebagai target maka sebaiknya harus ditolak. “Kalau Pansus ini hanya menyelidik proses yang terjadi saat ini salah satunya surat Menteri Sudirman Said tanggal 7 Oktober 2015, maka Pansus tersebut sebaiknya tidak usah dibentuk dan harus ditolak,” ujar Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI), Ferdinand Hutahaean di Jakarta, Kamis (24/12).
Seperti diketahui, sejumlah fraksi di DPR mulai menggalang pembentukan Pansus Freeport. Saat ini usulan pembentukan Pansus Freeport yang masuk ke meja Pimpinan DPR baru 25 orang.
Ferdinand menangkap kesan, Pansus DPR itu hanya bertujuan untuk menjatuhkan mentri ESDM. Selain itu, Pansus ini juga memiliki motif menyerang kedudukan Joko Widodo sebagai Presiden yang disinyalir mengetahui dan menyetujui surat yang dikirimkan oleh Mentri ESDM kepada managenent Freeport Mcmoran. “Untuk apa Pansus dibentuk jika hanya untuk bikin gaduh? Bukankah kegaduhan dan polemik yang terjadi sekarang adalah atas warisan masalah dari masa lalu? Kenapa jadi Jokowi dan Sudirman Said yang sedang berupaya menata keruwetan sektor tambang ini yang jadi target Pansus? Ini tidak fair dan tidak berkeadilan,” tegasnya.
Komentari tentang post ini