Hal itu bisa dilihat saat kadernya menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai anggota DPR. Sedikit sekali anggota DPR yang memahami filosofi bangsa ini dalam menjalankan tugasnya, karena semua anggota fraksi berebut menjadi anggota Badan Anggaran (Banggar), atau masuk ke “komisi basah” seperti komisi IV, Komisi XI dan seterusnya.
Belum lagi, politik dinasti.
“Ternyata di pemerintahan juga demikian. Jadi, kita perlu dievaluasi semua ini. Parpol harus menyadari itu, dan kalau tidak, jangan salahkan rakyat kalau memilih Golput,” ingatnya.
Sementara itu, pengajar filasafat politik dari Universitas Indonesia (UI) Donny Gahrian Adian mengatakan tuntutan mahasiswa dalam reformasi itu sesungguhnya sederhana saja, yaitu turunkan Soeharto, turunkan harga, hapuskan KKN, dan menjalankan demokrasi yang sebenar-benarnya.
“Kalau ternyata hasilnya mengecewakan, banyak aktivis yang terlibat korupsi ketika berkuasa, maka sanksinya adalah mereka tidak usah dipilih lagi, karena sudah tak mempunyai etika politik,” kata Donny yang juga mantan aktivis ’98.
Komentari tentang post ini