KUPANG – Keputusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk tidak membuka pendaftaran calon gubernur dan calon wakil gubernur dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTT 2024 dinilai sebagai langkah yang mempersempit partisipasi masyarakat dalam proses politik serta menjauhkan partai tersebut dari perhatian publik.
“Menurut saya menyempitkan partisipasi masyarakat dan sekaligus dan membuat mereka jauh dari perhatian publik,” ujar pengamat politik Ray Rangkuti, dikutip Tajukflores.com, Rabu (15/5).
Menurutnya, langkah DPD Golkar NTT ini bisa dianggap sebagai bentuk penghambatan terhadap proses demokratisasi yang sehat.
Dengan menutup pintu bagi calon-calon dari luar lingkungan internal partai, DPD Partai Golkar di NTT secara tidak langsung membatasi ruang bagi aspirasi politik yang beragam.
“Karena itu, saya tetap menyarankan supaya Partai Golkar di NTT tetap membuka penjaringan, sebab mereka tetap butuh dukungan masyarakat. Dukungan masyarakat itu salah satunya dengan melibatkan masyarakat dalam proses penjaringan ini. Jangan orang merasa dicrop gitu lho,” ungkap Ray.
Komentari tentang post ini