Selain sebagai upaya penataan portofolio, kata dia, langkah inbreng menara milik Telkom ke Mitratel juga merupakan salah satu strategi bisnis untuk meningkatkan kapabilitas dari sisi aspek infrastruktur telekomunikasi.
Menara-menara yang dialihkan memiliki potensi kolokasi dan tenancy ratio di atas rata-rata industri, dengan struktur yang kokoh dan coverage seluruh Indonesia.
“Bisnis menara telekomunikasi merupakan bisnis yang sangat menjanjikan, mengingat hingga saat ini operator telekomunikasi akan terus berekspansi dalam meningkatkan kualitas jaringan dan memperluas jangkauan layanannya, sehingga kami meyakini bisnis menara telekomunikasi masih akan mencatatkan kinerja positif,” ujar Budi.
Sementara itu, Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko berkomitmen untuk mendukung penataan portofolio TelkomGroup melalui aksi korporasi tersebut. Setelah transaksi pengalihan aset sebanyak 798 menara, saat ini Mitratel memiliki lebih dari 24.000 menara telekomunikasi.
Komentari tentang post ini