JAKARTA- Pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Timur yang diusung PDI Perjuangan Bambang DH dan Said Abdullah melakukan silaturrahmi ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Rombongan Bambang DH-Said Abdullah dipimpin Ketua Pemenangan Pemilu Kada Jatim Pramono Anung meminta doa restu dari PBNU. Mereka diterima oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Sekjen PBNU Marsudi Suhud, dan Bendahara PBNU Bina Mahendra. Pertemuan tersebut mulai pukul 14.25 hingga 15.34. Meski tidak terlalu lama, pertemuan ini sangat hangat. Sayangnya, tertutup bagi wartawan.
“Mereka datang kesini memperkenalkan diri sebagai calon gubernur Jatim dan ingin mendengarkan aspirasi PBNU, sebagai pimpinan dari warga NU, yang merupakan mayoritas di Jawa Timur. Saya mendoakan, siapapun yang datang. Mudah-mudahan, kalau terpilih tidak lupa pada warga NU, pesantren dan orang miskin,” kata Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj usai pertemuan tertutup dengan pasangan cagub-cawagub Jatim ini di Kantor PBNU, Jl Kramat Raya, 64, Kamis, (30/5).
Turut hadir dalam pertemuan ini, Wakil Sekretaris Jendral Ahmad Basarah, Wakil Ketua DPD PDIP Jatim Ali Mudji serta Ketua DPC PDIP Surabaya Saleh Mukadar.
Said Aqil mengaku memiliki kedekatan dengan PDI Perjuangan. Karena itu, sambung dia, wajar bila terbangun hubungan emosional.
“Saya berharap Pilkada Gubernur Jawa Timur berjalan tertib dan damai. Yang jelas siapapun yang datang ke sini pasti saya doakan,” ujar Said Aqil.
Said Aqil menuturkan, kedatangan Bambang-Said ingin meminta doa restu bartarung di Pilkada Gubernur Jatim, yang akan digelar Agustus mendatang. “Masa orang datang minta doa restu, tidak saya terima. Mudah-mudahan Allah meridhoi,” ujar dia.
Said menuturkan, PBNU hanya dapat merestui saja kedua pasangan cagub dan cawagub tersebut. PBNU tidak bisa menginstruksikan warga NU untuk memilih Bambang DH – Said Abdullah.
Namun, Said Aqil mengingatkan, NU sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia bukanlah lembaga politik yang memberikan dukungan secara politik. Alasan dia, NU adalah organisasi keagamaan, yang lebih menekankan nilai-nilai keagamaan, ketimbang politik praktis.
“Sosok Bambang dikenal publik di Jatim. Bambang pernah menjabat Wali Kota Surabaya selama dua periode. Sementara Said Abdullah adalah anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan. Said dikenal sebagai salah satu tokoh Madura yang berpengaruh,” puji dia.
Menurut Alumnus Umm al-Quro University, Saudi Arabia ini, kedatangan Bambang-Said ke PBNU, karena pasangan cagub-cawagub ini ingin mendengarkan aspirasi PBNU, sebagai pimpinan dari warga NU, yang merupakan mayoritas di Jawa Timur.
Namun, sambung Kiai Said, PBNU tidak akan menginstruksikan warganya untuk memilih salah satu calon gubernur yang akan bertarung di Pemilukada Jawa Timur. Alasannya, hal tersebut melanggar khittah.
“NU tidak bisa dijadikan kendaraan politik, karena PBNU bukan parpol,” tegasnya.
Komentari tentang post ini