JAKARTA – Mundurnya Prof Mahfud MD dari Kabinet Indonesia Maju (KIM) membuat dinamika politik nasional berubah panas. Publik yang diwakili kalangan kampus mulai berontak dan berani memprotes Presiden Joko Widodo yang dianggap melenceng dari demokrasi.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membeberkan 4 point utama yang menjadi sorotannya terkait kondisi politik saat ini jelang H-9 hari pencoblosan pada 14 Februari 2024, mendatang.
Pertama, Hasto mengatakan bahwa dinamika politik nasional pasca mundurnya Prof Mahfud MD sebagai Menko Polhukam diwarnai oleh gerakan pro demokrasi yang semakin kuat, seruan moral dan seruan kebenaran di dalam politik.
Di mana, seruan untuk menjadikan rakyat sebagai sumber kedaulatan, yang terpenting semakin bergema.
Apalagi, lebih dari 29 kampus se-Indonesia telah menyampaikan seruan terhadap kondisi demokrasi saat ini, termasuk pentingnya agar Pemilu betul-betul berjalan secara demokratis, jurdil dan bermartabat.
Serta berbagai indikasi adanya oknum-oknum aparat TNI, Polri yang tidak netral, dan tuntutan agar tidak terjadi politisasi bansos dan menggunakan anggaran negara untuk dapat diperhatikan.