Didi menjelaskan, “Ngobrol Ekspor” ini memberikan sosialisasi tentang regulasi dan prosedur ekspor.
Selain itu, juga mengidentifikasi kendala di lapangan, serta sebagai ajang berbagi kiat sukses kepada sesama eksportir dan stakeholder lainnya.
Hal ini guna meningkatkan akses pasar bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Marolop Nainggolan mengatakan, total peserta
“Ngobrol Ekspor” perdana ini sebanyak 100 peserta.
Para peserta merupakan para pelaku usaha sektor alas kaki.
“Kegiatan ini merupakan upaya menggiatkan kembali aktivitas perekonomian, khususnya ekspor. Semoga diskusi ini dapat memotivasi para pelaku usaha untuk meningkatkan
ekspor dan mengatasi berbagai permasalahan ekspor, khususnya produk alas kaki,” kata Marolop.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, kinerja ekspor produk alas kaki pada 2020 tercatat sebesar USD 4,80 miliar atau tumbuh 8,97 persen dibanding tahun sebelumnya yaitu USD 4,41 miliar.
Ekspor komoditas ini menyumbang 3,4 persen terhadap total ekspor nonmigas Indonesia.
Komentari tentang post ini