Pihaknya juga telah membuka ruang untuk publik berpartisipasi di dalam perumusan kebijakan dengan niat bagaimana mengedepankan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat tanpa mengabaikan lingkungan hidup.
Hanya saja dia menegaskan bahwa energi bersih atau transisi energi harus punya payung hukum yang jelas.
“Selama ini energi ramah lingkungan selalu kalah dengan energi fosil yang jauh lebih kompetitif dan kami memandang kita butuh payung hukum untuk membantu mempercepat proses transisinya,” ujarnya.
Politisi muda Partai Golkar itu menegaskan Indonesia terlalu nyaman dengan situasi saat ini dan kurang ada semangat untuk berubah.
Sementara itu, peneliti tambang Ferdy Hasiman menduga kalangan oligarki dan pejabat pemerintah menjadi penghalang proses transisi dan percepatan atas pembahasan RUU EBT.
Ferdy mengataan bahwa sejumlah pemain besar di sektor energi ada di pemerintahan.
Menurut Ferdy, perusahaan-perusahaan tersebut telah berinvestasi banyak di sektor batu bara, namun ketika ada dorongan untuk transisi ke energi bersih maka mereka akan kehilangan kenyamanan yang telah dinikmati selama ini.
Komentari tentang post ini