“Kaum santri dan seluruh sub-kultur pesantren selalu hadir dalam setiap langkah kebangsaan dan pembangunan kita, sejak era pergerakan menuju kemerdekaan hingga era merajut kemajuan seperti pada masa sekarang ini,” tuturnya.
“Kaum santri juga berperan dalam memberikan teladan dan keyakinan kepada masyarakat tentang pentingnya disiplin protokol kesehatan dan vaksinasi sebagai kunci utama mengatasi pandemi Covid-19,” imbuhnya.
Terlebih, kata Wapres, sejak diterbitkannya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019, pesantren memiliki posisi strategis tidak hanya sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, tetapi juga pusat pemberdayaan masyarakat.
Menurutnya, dengan mengakselerasi ekonomi kerakyatan berbasis pesantren dan komunitas diharapkan ekonomi nasional dapat cepat pulih dan mendorong kebangkitan UMKM.
“Pesantren harus menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan bidang keuangan, seperti Bank Wakaf Mikro, Baitul Maal wa Tamwil, maupun ultra mikro lainnya,” tuturnya.
Oleh sebab itu, dengan melibatkan santri dan lingkungan pesantren sebagai bagian dari MES, Wapres berharap upaya mewujudkan Indonesia sebagai pemain utama ekonomi dan keuangan syariah perlahan dapat segera terwujud.
Komentari tentang post ini