JAKARTA – Kalangan DPR mendesak pemerintah agar segera melunasi hutang ke Pertamina yang mencapai Rp24 Triliun.
Pelunasan hutang itu dibutuhkan guna menjaga beban Pertamina yang terlalu berat.
“Saya khawatir, Pertamina akan mengalami gangguan siklus keuangan jika utang pemerintah tidak di bayarkan. Belum lagi beban Pertamina yang harus memutar otak untuk penerapan BBM satu harga. Jika dibiarkan, maka manajemen keuangan pertamina dipastikan akan terganggu,” kata anggota Komisi VII DPR Mukhtar Tompo dalam siaran persnya, di Jakarta, Selasa (29/8/2017).
Politisi Hanura ini menyayangkan sikap pemerintah yang tidak profesional dan konsisten mengawal kebijakan tersebut.
Apalagi ada utang dari lembaga tertentu yang mencapai sekitar 10 triliun juga belum dibayar ke Pertamina.
“Jika tak segera dibayarkan maka laba Pertamina yang berhasil dibukukan tahun lalu akan tergerus habis,” tambahnya.
Lebih jauh Mukhtar mendukung sepenuhnya setiap langkah yang diambil PT. Pertamina sebagai perusahaan terbaik yang dimiliki bangsa Indonesia dalam pengelolaan Migas Nasional.