JAKARTA-Kementerian Keuangan mengakui telah menambah utang sekitar US$1,5 miliar atau sekitar Rp15 triliun. Tambahan utang ini melalui penerbitan surat utang syariah, atau sukuk global. Rencananya, dana ini untuk membiayai anggaran APBN 2013.
Dalam situs Kementerian Keuangan ini, menjelaskan surat utang yang dijual ini akan jatuh tempo tahun 2019. Alasannya, penerbitan sukuk global ini dilakukan setelah Pemerintah melakukan serangkaian pertemuan dengan para investor di London dan Timur Tengah yang dilakukan pada bulan Agustus 2013.
Sukuk Global itu telah memperoleh peringkat Baa3 dari Moody`s, BB+ dari S&P dan BBB- dari Fitch, dengan tenor 5,5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2019. Sukuk Global itu diterbitkan pada harga par dengan imbalan senilai 6,125 %. Tingkat imbalan itu lebih rendah 25 bps lebih rendah daripada harga perkiraan awal yang berada di kisaran 6,375 %.
Penerbitan Sukuk Global yang keempat itu merupakan penerbitan terbesar oleh Pemerintah Indonesia sejak tahun 2009 dan kedua kalinya diterbitkan di bawah Program Penerbitan Sukuk Global (Islamic GMTN).
Komentari tentang post ini