JAKARTA-Perkembangan ekonomi global membawa dampak bagi perekonomian di tanah air.
Lonjakan harga komoditas global di satu sisi menyebabkan naiknya penerimaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) seperti dari komoditas minyak, gas, batu, bara, nikel, hingga minyak sawit mentah atau CPO.
Namun di sisi lain, juga menimbulkan dampak rambatan utama pada ekonomi Indonesia yaitu naiknya tekanan inflasi domestik yang akan menurunkan daya beli masyarakat.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menegaskan, APBN akan dialokasikan secara tepat untuk menghadapi dampak eskalasi risiko global tersebut terhadap ekonomi di Indonesia.
“Dari sisi APBN, kita akan terus merumuskan langkah-langkah bagaimana tambahan kenaikan penerimaan ini bisa dialokasikan secara tepat. Bapak Presiden telah menginstruksikan untuk kita melihat secara detail harga-harga pangan dan harga-harga energi dan pilihan-pilihan kebijakan yang bisa kita ambil, untuk bisa di satu sisi menjaga daya beli masyarakat, menjaga momentum ekonomi, tapi juga menjaga APBN. Ini tiga hal yang sangat penting untuk terus dilakukan,” ujar Menkeu dalam keterangan pers usai Sidang Kabinet Paripurna, yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), di Istana Negara, Jakarta, Selasa (05/04/2022).
Komentari tentang post ini