Selain itu, kata dia, mencermati potensinya yang besar maka pelaku UMKM memerlukan akses pasar lebih luas salah satunya masuk melalui lapak dagang daring (marketplace) berbasis digital.
“Yang dialami UMKM itu adalah modal kemudian akses pasar. Ketika ditanya terkait pasar, artinya itu (lapak dagang online) memang harus menjadi mitra UMKM,” katanya.
Ia mengharapkan UMKM yang ikut dalam pameran itu dapat naik kelas dari sisi skala usaha hingga menarik pasar lebih luas.
Ada pun pameran yang diadakan hingga Minggu (17/11) tersebut diadakan atas kolaborasi Kementerian UMKM dengan GoTo dengan menghadirkan 19 UMKM yang menjadi mitra.
Sejak didirikan pada 2010 dengan jenama Gojek, pihaknya mendukung transformasi digital UMKM di Indonesia melalui inovasi layanan dan ekosistem digital yang terintegrasi.
Perwakilan GoTo Dhani Priatna mengungkapkan transformasi digital itu dilakukan untuk mengakselerasi peningkatan usaha pelaku UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Berdasarkan data Kementerian UMKM yang sebelumnya bernama Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM di tanah air saat ini diperkirakan mencapai 65,5 juta atau sebesar 99 persen dari total keseluruhan unit usaha.
Komentari tentang post ini