“Dapat memberikan layanan untuk mendukung industri di masa depan,” imbuhnya.
Terkait dengan hal itu, pemerintah telah alokasikan frekuensi yang dapat digunakan untuk basic connectivity, mobile broadband speed, dan superdata layer.
Yang terletak pada spektrum frekuensi 26, 28 dan 39 Ghz, termasuk untuk layanan fix broadband.
Dengan tujuan jaringan berkualitas di atas dapat segera diperluas ke berbagai wilayah di atas. “Merupakan target dari teknologi generasi kelima ini, sehingga pemerintah yang telah selesai memberikan beberapa alokasi frekuensi,” tuturnya.
Penggunaan alokasi tersebut, lanjut Johnny, para operator seluler dapat menerapkan kebijakan netral.
Maksudnya, adalah operator seluler tidak terikat dengan jenis teknologi tertentu.
Dengan begitu, memiliki kesempatan untuk memilih teknologi netral yang cocok dengan pertimbangan bisnis dan kondisi perusahaan telekomunikasi terkait.
“Teknologi netral yang cocok dengan pertimbangan bisnis dan keadaan di lingkungan masing-masing,” tuturnya.
Di saat yang bersamaan, pihaknya tengah melakukan pemerataan telekomunikasi berkualitas seluler 4G di seluruh wilayah dalam negeri.
Komentari tentang post ini