NANNING-Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Bayu Krishnamurti meyakinkan para pengusaha dan pejabat pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT), semakin mudahnya berinventasi di Indonesia.
Dengan iklim keterbukaan dan antikorupsi yang menjadi komitmen pemerintahan Indonesia ke depan, diharapkan berharap adanya peningkatan investasi dan transaksi perdagangan.
“Indonesia telah memiliki INATRADE sejak 2007. Para pengusaha dapat memperoleh izin secara online. INATRADE juga terintegrasi dengan rangka kerja Indonesia National Single Window (INSW) sehingga mempermudah para pemangku kepentingan untuk melakukan transaksi perdagangan mereka,” tegas Bayu saat menjadi pembicara penting di forum The 11th China-ASEAN E-Commerce Summit 2014 dengan tema “Company Registraton Reform and Cooperation yang diselenggarakan di Nanning, RRT, Rabu (17/9).
Wamendag berbicara di forum yang dihadiri oleh antara lain Kepala Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, RRT, Chen Wu; Menteri Industri dan Sumber Daya Utama Brunei; Pehin Dato Yahya Bakar, Menteri Industri dan Perdagangan Laos, Khemmani Pholsena, Menteri Perdagangan Myanmar, Win Myint, Sekretaris Menteri Perdagangan Kamboja, Ouk Prachea; Wakil Menteri Perdagangan Thailand, Apriradi Tantraporn; serta Sekretaris Jenderal China-ASEAN Center, Ma Mingqiang.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Nus Nuzulia Ishak membuka Indonesia Trade and Investment Forum yang merupakan bagian dari rangkaian pertemuan The 11th China-ASEAN Expo 2014 (CAExpo 2014).
Dirjen Nus menegaskan kembali agar para pengusaha idak ragu melakukan investasi di Indonesia, khususnya para calon penanam modal dari RRT.
Sebelumnya, gelegak pembukaan CAExpo 2014 di Nanning, RRT memberi semangat delegasi Indonesia. Turut mendampingi, Dirjen PEN Nus Nuzilia Ishak dan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Srie Agustina.
Komentari tentang post ini