Lebih lanjut, langkah yang ditempuh NFA dalam mendukung progresivitas NTP berupa memberikan kepastian harga di tingkat produsen/petani.
Sejak awal 2024, NFA telah memproyeksikan perlu adanya kebijakan fleksibilitas Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Misalnya diberlakukan fleksibilitas HPP gabah dan beras kepada Perum Bulog mulai April 2024.
Ini dilakukan untuk penyelenggaran penyerapan produksi dalam negeri dalam penguatan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dalam bentuk beras.
Dengan itu, Bulog pun terus memacu pengadaan CPP beras yang bersumber produksi dalam negeri. Realisasi selama triwulan pertama 2024 kala itu total masih di angka 35 ribu ton.
Selanjutnya realisasi semakin meningkat selama triwulan kedua 2024 menjadi total 692 ribu ton.
Kemudian, total keseluruhan dari awal tahun sampai minggu pertama Agustus telah berada di angka 783 ribu ton.
Selain implementasi HPP gabah dan beras, NFA juga menerapkan fleksibilitas Harga Acuan Pembelian (HAP) tingkat produsen untuk jagung pipilan kering mulai April 2024.
Ini penting dilakukan menimbang usulan dari kalangan petani jagung dikarenakan adanya perubahan struktur ongkos usaha.
Sementara stabilitas jagung sendiri berkaitan erat dengan kestabilan pangan pokok lain, yakni daging dan telur ayam.