JAKARTA-Bank Indonesia (BI) memastikan akan terus memantau perkembangan pasar keuangan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah tingginya volatilitas akibat semakin ketatnya persaingan capres dan cawapres pada Pemilu 2014.
“Ada persaingan (capres-cawapres) yang cukup tajam. Itu berpengaruh kepada nilai tukar, walaupun secara umum kondisi bulan Juni itu merupakan pola musiman,” kata Gubernur BI, Agus Martowardojo di Kompleks Perkantoran BI Jakarta, Jumat (4/7).
Menurut Agus Marto, tren pelemahan rupiah dalam beberapa waktu terakhir lebih bersifat temporer, karena adanya kewajiban pembayaran pada luar negeri, seperti repatriasi keuntungan, pembagian dividen, pembayaran bunga utang.
Selain itu, ujar dia, pasar valas juga mengalami tekanan akibat tidak seimbangnya supply dan demand.
Namun demikian, jelas Agus Marto, adanya pernyataan dari Mahkamah Konstitusi (MK) yang memastikan pemilu presiden berlangsung satu putaran akan memberi sentimen positif terhadap rupiah.
“Kami juga melihat bahwa kedua calon presiden menyampaikan komitmen secara damai. Itu positif sekali,” imbuhnya.
Komentari tentang post ini