JAKARTA-Pemimpin sehebat apapun tampaknya akan kesulitan membenahi Indonesia. Karena tantangan yang dihadapi begitu besat, contohnya, dari sisi kualitas SDM kalah jauh dengan negara-negara lainnya. “Ibaratnya Indonesia itukan seperti mobil angkot. Bagaimana mobil angkot mau melaju seperti mobil balap,” kata Pengamat politik, Anwar Arifin dalam diskusi “Mencari Pemimpin Bangsa”, bersama Maswadi Rauf dan Wakil Ketua MPR, Ahmad Farhan Hamid di Jakarta, 07/07/2014).
Menurut Anwar, saat ini yang mendesak perlu diperkuat adalah soal kelembagaan politik, termasuk partai politik. Namun sayangnya citra parpol dimata masyarakat merosot sekarang ini. “Yang jelas untuk menjadi pemimpin di Indonesia, itu harus melalui parpol,” ujarnya.
Dosen Universitas Hasanudin ini mengakui mencari pemimpin di Indonesia itu sulit, karena selera pemimpin yang diinginkan massa belum tentu sama dengan selera elit. “Ditambah lagi dengan kemampuan pendanaan yang besar, jelas sponsornya harus ada,” paparnya.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR, Farhan Hamid menegaskan belum satupun pemimpin yang meng-Indonesia. Karena memang belum jelas sampai sekarang ini. “Masalahnya, yang punya kepentingan terhadap kepemimpinan di Indonesia itu, adalah orang asing,” ungkapnya.
Komentari tentang post ini