JAKARTA – PT Sarana Menara Nusantara (TOWR) memperkirakan pendapatan tumbuh 4-6% menjadi Rp12,21-12,44 triliun pada 2024 dari Rp11,74 triliun pada 2023.
Aming Santoso, Direktur Utama dan CEO TOWR Group, mengemukakan, rencana bisnis organic Perseroan untuk tahun 2024 tetap dipertahankan, yaitu pertumbuhan revenue sebesar 4-6% sebagaimana telah disampaikan sebelumnya.
“Perkiraan penambahan revenue ini belum memasukkan hasil dari akuisisi IBST yang angka-angka finalnya sedang dilakukan audit,” kata Aming dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (29/8/2024).
Aming menjelaskan, IBST akan dikonsolidasikan ke dalam angka-angka TOWR terhitung sejak awal kuartal III 2024. Ini seiring dilaksanakannya akuisisi mayoritas saham IBST pada 01 Juli 2024.
“Pertumbuhan bisnis organik TOWR pada 2024 diperkirakan ditopang oleh segmen non-menara terutama FTTH yang diperkirakan bisa mencapai akumulasi 1,6-1,8 juta homes passed pada akhir tahun. Bisnis FTTH ini secara stratejik sangat penting karena mendukung strategi Fixed Mobile Convergence yang dijalankan para operator telekomunikasi dan memberikan kesempatan kami memperluas jaringan fiber optic iForte,” katanya.
Selain itu, demikian Aming, TOWR menemukan sinergi aset serta operasional yang sangat baik antara segmen FTTH, FTTT, Connectivity dan bahkan sinergi ini turut disumbangkan oleh segmen menara.
“Kesempatan pertumbuhan lain yang berhasil kami capai adalah akuisisi 90,11% saham PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) pada 01 Juli 2024. Dengan nilai akuisisi yang sangat baik, kami akan menambah sekitar 3.300 menara dan sekitar 16.000 km aset fiber optic,” pungkasnya.
Pasca akuisisi, dengan arus kas IBST yang cukup baik telah berhasil dilakukan pelunasan utang bank sebesar Rp580 miliar serta menurunkan biaya bunga dari sebelumnya pada kisaran 8,5-9,0% per tahun menjadi sekitar 6,5%. Pelaksanaan sinergi aset, kegiatan manajemen serta operasional sedang berjalan sehingga dampak dari sinergi yang optimal akan terlihat di tahun 2025.”
Aming menambahkan, laporan keuangan TOWR pada triwulan II 2024 sedang dilakukan audit.
Per 31 Maret 2024, TOWR mencapai jumlah menara sebanyak 31.000, revenue-generating FTTT (Fiber to the Tower) sebanyak 186.500 km, 1 juta homes passed untuk FTTH (Fiber to the home) serta 13.500 activation untuk segmen connectivity.
“Revenue pada periode tersebut mencapai Rp3,046 triliun, EBITDA Rp2,545 triliun (EBITDA margin 83,5%) dan laba bersih Rp797,4 miliar,” katanya.
Komentari tentang post ini