JAKARTA – PT AKR Korporindo Tbk (AKRA) mencatat total pendapatan Rp38,73 triliun pada 2024. Hasil ini turun 7,98% dibandingkan pendapatan AKRA yang mencapai Rp42,09 triliun pada 2023. Pendapatan AKRA sepanjang tahun 2024 berasal dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp38,46 triliun dan pendapatan sewa sebesar Rp272,37 juta.
Menurut laporan keuangan AKRA per 31 Desember 2024 yang diumumkan, Rabu (19/3/2025), laba bruto tercatat Rp3,51 triliun, turun 21,48% dari Rp4,47 triliun kendati beban pokok penjualan dan pendapatan telah turun 6,35% dari Rp37,61 triliun menjadi Rp35,22 triliun.
Perseroan mencatat laba usaha sebesar Rp2,58 triliun pada 2024, turun 27,53% dari Rp3,56 triliun pada 2023. Alhasil laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp2,23 triliun (Rp112,73 per saham) pada 2024, turun 19,78% dari Rp2,78 triliun (Rp140,87 per saham) pada 2023.
Dari sisi neraca, AKRA mengumpulkan total ekuitas Rp14,62 triliun per 31 Desember 2024, naik 4,13% dari Rp14,04 triliun per 31 Desember 2023. Total liabilitas meningkat 13,72% dari Rp16,25 triliun menjadi Rp18,48 triliun. Sementara total aset AKRA naik 9,27% menjadi Rp33,11 triliun per 31 Desember 2024, dari Rp30,30 triliun per 31 Desember 2023.