IATA mencatat penjualan sebanyak 823.543 MT pada Kuartal I-2022 atau meningkat 70,3 persen (q-o-q) dibandingkan dengan 483.719 MT pada kuartal yang sama tahun lalu.
Adapun negara tujuan ekspor IATA adalah China, India, Vietnam, Thailand dan Malaysia.
“Tahun 2021 adalah tahun yang berbeda. Kami melihat perubahan drastis yang dilakukan negara, dan orang-orang bersedia untuk beradaptasi dengan apa yang sekarang dikenal sebagai new normal. Sentimen yang sama dirasakan oleh manajemen dan para pemegang saham IATA. Kami mengambil lompatan untuk mengubah perseroan menjadi perusahaan energi,” papar Hary Tanoe.
Lebih lanjut Hary Tanoe mengatakan, hal tersebut merupakan keputusan yang tepat.
“Kami dengan bangga mengumumkan bahwa harga yang dibayarkan memperoleh hasil. Sekarang, IATA berkembang pesat. Baru-baru ini, perseroan memperluas portofolio energi masuk ke sektor minyak dan gas. Kami berharap dapat menjajaki peluang investasi lain di sektor energi, seperti sumber daya terbarukan,” tuturnya.
Komentari tentang post ini