JAKARTA – Pendapatan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) selama sembilan bulan pertama tahun ini, mengalami penurunan pendapatan sebesar 0,7 persen menjadi USD306,02 juta dari USD308,19 juta pada periode yang sama di 2023.
Berdasarkan laporan keuangan PGEO untuk periode berakhir 30 September 2024 yang dikutip Selasa (29/10), perseroan mencatatkan beban pokok pendapatan sebesar USD132,2 juta atau membengkak 4,75 persen (year-on-year), sehingga laba bruto tercatat melorot 4,48 persen (y-o-y) menjadi USD173,82 juta.
Pada periode Januari-September 2024, emiten di bawah kendali PT Pertamina Power Indonesia ini hanya membukukan laba usaha USD210 juta atau menurun 2,77 persen (y-o-y).
Sementara itu, laba sebelum pajak penghasilan di Kuartal III-2024 tercatat USD193,21 juta atau terkoreksi 2,27 persen (y-o-y).
Beruntungnya, pada Kuartal III-2024 perseroan hanya mencatatkan beban pajak penghasilan senilai USD59,24 juta atau lebih rendah 7,74 persen (y-o-y).
Dengan demikian, PGEO bisa mencatatkan kenaikan laba tahun berjalan sebesar 0,36 persen (y-o-y) menjadi USD133,97 juta.