Penggunaan teknologi baru dan inovatif dapat digunakan untuk meningkatkan keandalan, kualitas, dan fleksibilitas pengiriman, serta tingkat pelayanan.
“Pelaksanaan digitalisasi logistik domestik memiliki lebih banyak tantangan dibandingkan logistik global, seperti ekspor dan impor. Sebab, masih banyak pelaku bisnis konvensional di tingkat lokal,” kata Rianto.
Founder dan CEO Ritase.com Iman Kusnadi menuturkan, peranan logistik digital di Indonesia dari sisi pengguna masih belum maksimal.
Hal ini memerlukan edukasi lebih lanjut terkait digitalisasi logistik.
“Ritase.com berkolaborasi dengan semua institusi yang memiliki nilai tambah ke depannya terhadap logistik nasional. Kolaborasi tersebut bertujuan membentuk suatu standar dan menekan biaya logistik,” kata Iman.
Dekan SIMT Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dan Presiden Institut Supply Chain dan Logistik Indonesia I Nyoman Pujawan menyebutkan ada tiga pemangku kepentingan utama yang terkait dengan logistik, yaitu pengguna utama dari logistik, perusahaan, dan negara.
Logistik dapat turut serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“Salah satu inovasi di sektor industri logistik adalah digitalisasi transportasi. Hal itu dapat mencakup penggunaan sensor pintar (smart sensors), pelacakan kontainer (container tracking), matching platform, dan analitik data transportasi,” jelas Nyoman.