“Tentu peran mereka tetap strategis karena bagaimanapun untuk membangun perahu besar, untuk mengusung capres dan cawapres tentu akan menambah suara,” kata Kennedy, Rabu (24/8).
Formasi KIB, dua partai islam dan satu partai nasionalis, bisa mendapatkan keuntungan dari pemilih partai lain.
Misalnya, PSI memiliki pemilih berbasis anak muda, ini adalah daya tambah terkait dengan kepentingan elektoral nantinya.
Namun dalam menentukan koalisi mana yang akan mereka dekati, partai non parlemen harus memperhatikan kesamaan karakter dulu kemudian capres dan cawapresnya.
“Selain partai non PP berkepentingan mendapatkan efek ekor jas di suara mereka di pileg mendatang ketika mereka bergabung ke koalisi yang capres dan cawapresnya memiliki kemungkinan memenangkan pilpres paling besar,” jelas Kennedy.
Dalam koalisi sendiri, meski para elit terlihat mesra, jangan sampai dilupakan suara dari akar rumput.
“Silaturahmi dan komunikasi politik harus dijalankan. Bagai partai tersebut tidak bisa memungkiri chemistry di akar rumput pendukung baik partai di parlemen dan non parlemen,“ tutur Kennedy.***
Komentari tentang post ini