JAKARTA – Guru Besar Universitas Indonesia (UI) sekaligus pengamat pasar modal Budi Frensidy mengatakan selama investor asing yang memiliki dana besar melakukan aksi jual bersih (net sell), maka pasar saham Indonesia masih berpotensi terkoreksi ke depan.
Menurut dia, pasar saham akan berbalik menguat apabila investor asing mulai melakukan aksi beli bersih (net buy) kembali di pasar saham Indonesia
“Selama asing yang punya dana besar keluar dan tidak bersedia masuk lagi akan tetap berat, karena tidak ada investor institusi dalam negeri yang punya dana besar mau menjadi market maker,” ujar Budi saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Senin (10/2).
Ia menyatakan bahwa koreksi terus-menerus yang terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) disebabkan karena investor semakin tidak berminat untuk menaruh dananya di pasar saham ataupun reksa dana.
“Investor semakin tidak berminat untuk menaruh dananya di saham atau reksa dana saham,” kata Budi.
Di tengah koreksi pasar saham Indonesia saat ini, ia merekomendasikan para pelaku pasar untuk lebih selektif dalam memilih saham, diantaranya memilih perusahaan-perusahaan yang memiliki komitmen untuk membagikan dividen yang besar.