JAKARTA–Kalangan DPR mendorong keseriusan pemerintah dalam pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) untuk membangun kedaulatan energi. Salah satunya dengan memperbesar dana pengembangan sektor tersebut.
“Harus ada strategi tersendiri dalam pengembangan EBT. Karen memang problemnya dari segi pembiayaan, termasuk bagaimana skema alih teknologi dari fosil ke EBT,” kata Wakil Ketua Komisi VI DPR Martin Manurung disela-sela rapat kerja (Raker) dengan PT Dirgantaran Indonesia (DI), PT. PAL (Persero), PT. Pindad (Persero), PT Industri Nuklir Indonesia, PT LEN (Persero), PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero), PT Dahana (Persero), PT Barata Indonesia (Persero) dan PT Inka (Persero)
di Jakarta, Rabu (12/2/2020).
Namun Martin mengapresiasi PT Len Industri yang sudah mengembangkan EBT. Bahkan dari segi kemampuan dan kapasitas terlihat sudah ada. “Jadi sekarang ini, mau tidak mau harus ada afirmatif action, artinya kita harus punya perhatian terhadap pengembangan EBT ini, misalnya perlu ada fasilitas-fasilitas kepada pelaku pengembangan industri EBT,” tambahnya.
Komentari tentang post ini