JAKARTA – Pengembangan mobil listrik mau tak mau harus dikembangkan.
Tidak ada jalan lain untuk menghemat BBM. Setidaknya bisa meniru Amerika Serikat yang sudah lebih dulu mengembangkan mobil listrik ini.
“Kita bisa. Sekarang belum ada aturan mobil listrik. Mobil listrik harus dikembangkan. Ini bisa kurangi konsumsi BBM, impor rendah, rupiah kuat,” kata Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN), Chairul Tanjung di Jakarta, Kamis, (19/9).
Menurut pemilik Bank Mega ini, mobil listrik di AS sudah jauh berkembang.
“Amerika temukan mobil listrik yang mampu sekali charge bisa jalan 320 km. Ini penemuan luar biasa,” ujarnya.
Masalahnya, kata CT-sapaan akrabnya, peneliti Indonesia ditantang untuk bisa menciptakan mobil listrik yang sama kualitasnya dengan AS.
“Kalau ini bisa dibuat 10 tahun ke depan. Mobil-mobil listrik beredar di jalan. Ini bisa bebas subsidi BBM,” tegasnya.
Menurut pria yang akrab disapa CT ini, anggaran subsidi BBM lebih tepat dialihkan ke pengembangan dan produksi mobil listrik nasional.
Komentari tentang post ini