HANGZHOU-Permintaan pemerintah Indonesia kepada pemerintahan Saudi Arabia agar menggunakan kuota haji negara lain yang tidak terpakai nampaknya sulit dipenuhi. Alasannya, perhituangnanya tidak sederhana. “Misalkan, jumlahnya X, mereka tidak akan bisa menerima X+5. Jadi kalau untuk memenuhi X, kemudian di sana-sini ada kuota yang tidak dipakai, itu kan juga harus dihitung, agar secara total pada saat dihitung itu tidak X+, karena khawatirnya, mereka tidak bisa memberikan pelayanan yang baik, yang aman kepada para jemaah haji kita,” ungkap Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi saat bertemu Menlu Saudi Arabia Adel bin Ahmed Al-Jubeir, di sela-sela KTT Group 20 (G20), di Hangzhou, RRT, Senin (5/9).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo bertemu dengan Wakil Kedua Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan, Wakil Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdul Aziz Al-Saud. Selain meminta kemungkinan tambahan kuota haji bagi WNI, Presiden Jokowi juga menanyakan kemungkinan penggunaan kuota haji negara lain yang tidak terpakai. Sebab untuk bisa menunaikan ibadah haji, calon haji Indonesia ada yang harus menunggu sampai 20 tahun.
Komentari tentang post ini