Wakil Bupati Ende Djafar H. Achmad mengatakan tema festival budaya untuk perdamaian di kabupaten ende ini adalah “ende ku satu, ende ku damai, di bumi pancasila ini damaiku untuk nusantara”.
Menurutnya, tema ini mengandung arti dan makna untuk merefleksi, memahami dan menyelami secara mendalam, tentang misteri dan sejarah perjuangan sang proklamator Bung karno, pada tahun 1934 ketika di asingkan ke ende yang memperoleh ilham dan menemukan 5 butir mutiara Pancasila di Kota Ende ini, sebagai perekat dan pemersatu bangsa Indonesia.
“Karena itu, saya minta seluruh masyarakat kabupaten Ende untuk pelihara, jaga dan pertahankan kondisi daerah yang aman dan damai ini, agar tidak di donai oleh siapapun, dan lawan jika ada yang memcoba untuk merusak tatanan persaudaraan, toleransi kerukunan umat beragama dan persatuan yang terbina selama ini,” katanya.
Dalam kegiatan festival pranata adat dan budaya kabupaten ende ini menampilkan parade budaya nusantara, tarian kolosal, midley lagu-lagu ende, pementasan teater Indonesia Tanah Air Beta, deklarasi damai, pementasan tarian pesona flores, doa bersama lintas agama, orkestra sato, pemukulan gong perdamaian dan tarian tradisional gawi massal.
Kegiatan festival pranata adat dan budaya menghadirkan segenap unsur dan tokoh di daerah seperti dari forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda), tokoh agama, tokoh adat dan tokoh perempuan, tokoh organisasi pemuda dan masyarakat.
Komentari tentang post ini