JAKARTA – Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo mencatat peningkatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tertinggi dari 5 DPSP yang ada di Indonesia.
Adapun enam produk unggulan yang dikembangkan oleh pelaku UMKM di NTT antara lain kelor atau moringa oleifera, tenun ikat, kopi, garam, rumput laut, dan yang terakhir adalah coklat.
“Saat ini sedang dikembangkan oleh para pelaku UMKM di NTT,” jawab Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf, I.G.A Dewi Hendriyani dalam keterangan tertulisnya melalui Tim Biro Komunikasi bersama Satuan Unit Kerja Kemenparekraf, Jumat (27/3/2024).
Program lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang diusung untuk meraup pemasukan negara dari industri pariwisata terus digenjot.
Adapun lima DPSP di Indonesia, yaitu Candi Borobudur, Danau Toba, Likupang, Mandalika, dan Labuan Bajo.
Penetapan Labuan Bajo sebagai DPSP memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di Labuan Bajo dan wilayah pembangunan baik infrastruktur, pengembangan SDM, hingga promosi pariwisata melalui penyelenggaraan berbagai event bertaraf internasional.
Sejak tahun 2017 – 2023, terdata bahwa angka perkembangan jasa dan usaha kepariwisataan Manggarai Barat terus meningkat.
Akomodasi bertambah dari 64 menjadi 94 (+30), Kamar bertambah dari 1.030 menjadi 2.264 (+120%) per Juni 2023, Restoran bertambah dari 29 menjadi 104 (+75), rumah sakit bertambah dari 2 menjadi 3 (+1), usaha tirta bertambah dari 9 menjadi 44 (+35), usaha perjalanan wisata bertambah dari 12 menjadi 65 (+35), hiburan umum bertambah dari dua menjadi 18 (+16), dan kawasan bertambah dari 0 menjadi 3 (+3).
“Dari angka-angka ini kita bisa melihat bahwa penetapan Labuan Bajo sebagai DPSP berdampak bagi pertumbuhan ekonomi daerah, di mana banyak fasilitas umum bertambah, meningkatnya investasi, bertambahnya destinasi baru, terbukanya peluang usaha (UMKM) baru di industri parekraf, terbukanya lapangan pekerjaan baru yang lebih luas dan tentu menarik minat wisatawan untuk datang berkunjung dan, meningkatkan spent di Labuan Bajo,” tutur Dewi Hendriyani.
Diinformasikan juga bahwa perkembangan anak pariwisata Danau Toba semakin bergerak positif.
Hal itu juga didukung dengan adanya event international F1 Powerboat dan Jetski Aquabike di Danau Toba.
Event itu memberikan multiplier effect bagi UMKM yang turut dilibatkan sehingga memberi dampak terhadap peningkatan ekonomi bagi pelaku usaha lewat pameran, seperti subsektor kuliner, kriya, dan fashion.
Komentari tentang post ini