JAKARTA-PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 13% menjadi Rp52,8 miliar pada semester pertama 2023.
“Peningkatan ini dipengaruhi oleh penjualan gas acetylene dan karbondioksida,” ujar Rini Dwiyanti, Direktur Utama SBMA, dalam
keterangan resmi, di Jakarta, Kamis (3/8/2023).
Rini mengatakan, dari sisi kesehatan finansial, SBMA mampu tetap mengontrol posisi liabilitas jangka pendeknya.
Itu tercermin dari penurunan jumlah kewajiban Perseroan menjadi Rp28,40 miliar per 30 Juni 2023 dibandingkan Rp30,19 miliar pada akhir tahun 2022.
Sementara itu, total aset emiten yang bergerak di industri kimia
anorganik gas tersebut, tercatat mencapai Rp269,24 miliar hingga Juni
2023.
Adapun aset Perseroan mayoritas dalam bentuk ekuitas dengan
nilai sekitar Rp210,52 miliar.
Selama periode Januari hingga Juni 2023, SBMA berhasil membalikan posisi kas dari negative menjadi positif.
Kas yang diperoleh dari aktivitas operasional tercatat sebesar Rp3,32 miliar dari sebelumnya minus Rp4,43 miliar.
Komentari tentang post ini