JAKARTA-PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) masih merugi US$115,20 juta pada Januari-September 2023, turun 22% dari US$147,76 juta pada periode sama 2022.
Kerugian tersebut, seperti tergambar dalam laporan keuangan SRIL per September 2023 yang dipublikasikan Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Kamis (23/11), disebabkan oleh penjualan bersih yang anjlok 47,59% jadi US$248,507 juta pada Januari-September 2023, dari US$474,17 juta pada Januari-September 2022.
Seiring penjualan, beban pokok penjualan (BPP) SRIL juga turun 50,68% jadi US$315,08 juta pada Januari-September 2023, dari US$638,97 juta pada periode sama 2022.
Rugi kotor SRIL turun 59,6% jadi US$66,57 juta dari US$164,8 juta.
Pada saat yang sama, beban penjualan dan beban umum dan administrasi SRIL turun, masing-masing 47,69% jadi US$16,38 juta dan 43,24% ke US$20,94 juta.
Akibatnya, rugi operasi SRIL berkurang 27,39% jadi US$105,14 juta pada Januari-September 2023, dari US$144,81 juta pada Januari-September 2022.
Total asset SRIL per September 2023 mencapai US$653,51 juta, turun 14,562% dari US$764,55 juta per Desember 2022.
Komentari tentang post ini