JAKARTA-Masyarakat menilai turunnya Biaya Penyelenggaran Ibadah Haji (BPHI) yang hanya sebesar US$90 dinilai tidak ada artinya dan tidak memiliki dampak terhadap calon jamaah haji.
“Penurunan BPIH ini tentu sebuah kamuflase dan menipu rakyat. Bahkan sama sekali tidak mencerminkan pro rakyat,” kata anggota Komisi VIII DPR F-PDI Perjuangan, MH Said Abdullah kepada wartawan di Jakarta,Rabu,(3/4).
Bagi Fraksi PDI Perjuangan, kata Said lagi, tentu saja penurunan BPIH ini sama halnya sebuah kebohongan public.
Dalam perhitungan penurunan biaya ini, hanyalah sekadar permainan posting angka-angka belaka.
“Coba bayangkan, dari dana optimalisasi atau uang setorang jamaah yang naik fantastis sampai Rp2,3 triliun, masak hanya mampu menurunkan US$90,” tambahnya.
Menurut Said, seharusnya pemanfataan dana optimalisasi haji itu bisa sangat efektif untuk subsidi jamaah haji.
Sehingga mampu mengurangi beban pembiayaan yang dibayar langsung oleh jamaah haji.
“Ini sungguh sangat mengecewakan, karena tahun demi tahun yang terjadi adalah tidak adanya peningkatan pelayanan ibadah haji. Tapi justru malah kali ini, ketika menteri Agama menyatakan BPIH itu turun,” terangnya.
Komentari tentang post ini