JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, hingga 21 Juni 2024, ada 25 perusahaan yang berhasil melakukan penawaran umum perdana saham atau intial public offering (IPO) di pasar modal Indonesia.
Dana yang dihimpun mencapai Rp3,95 triliun. Hal itu dikemukakan I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan BEI di Jakarta, Senin (24/6/2024).
Hingga 21 Juni 2024, kata Nyoman, ada 35 perusahaan berada dalam pipeline (antrean) untuk melangsungkan IPO di pasar modal Indonesia.
Dari 35 perusahaan dalam antrean IPO, sebanyak 21 perusahaan beraset skala menengah antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar, delapan perusahaan beraset skala besar di atas Rp250 miliar, serta enam perusahaan beraset skala kecil di bawah Rp50 miliar.
Nyoman menjelaskan secara rinci berdasarkan sektor. Dari perusahaan yang antri IPO, ada sebelas perusahaan sektor barang konsumen primer (consumer non-cyclicals), empat perusahaan sektor industri, dan tiga perusahaan sektor barang non konsumen primer (consumer cyclicals).
Berikut, sebanyak dua perusahaan sektor properti dan real estate, empat perusahaan sektor teknologi, tiga perusahaan sektor kesehatan, sebanyak dua perusahaan sektor barang baku (basic materials), dua perusahaan sektor energi, satu perusahaan sektor infrastruktur, serta dua perusahaan sektor transportasi dan logistik.
Selain itu, hingga tanggal yang sama, ada 46 emisi dari 34 penerbit Efek Bersifat Utang dan Sukuk atau EBUS sedang berada dalam antrean di BEI.
Hingga saat ini, telah diterbitkan 47 emisi dari 31 penerbit EBUS. Dana yang dihimpun sebesar Rp50,3 triliun.
Secara rinci berdasarkan sektor, Nyoman menjelaskan, dari 34 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline, ada tiga perusahaan sektor basic material, tiga perusahaan sektor comsumer cyclicals, dua perusahaan sektor consumer non-cyclicals, satu perusahaan sektor energi, 16 perusahaan sektor finansial, dua perusahaan sektor industrials, enam perusahaan sektor infrastruktur, dan satu perusahaan sektor teknologi.
Lebih lanjut, Nyoman menjelaskan, masih terdapat sebanyak 24 perusahaan tercatat dalam antrean yang akan melangsungkan proses rights issue di BEI.
Per 21 Juni 2024, terdapat 10 perusahaan tercatat telah menerbitkan rights issue. Total nilai mencapai Rp30,71 triliun.
Secara rinci berdasarkan sektor, Nyoman menjelaskan perusahaan tercatat dalam antrean rights issue, yaitu delapan perusahaan sektor consumer cyclicals, satu perusahaan basic materials, empat perusahaan consumer non-cyclicals, empat perusahaan sektor energi, lima perusahaan sektor finansial, satu perusahaan sektor infrastruktur, dan satu perusahaan sektor transportasi dan logistik
Komentari tentang post ini